Dampak Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan
Dampak penggunaan media sosial dalam kehidupan - Saat ini dunia media sosial sangat digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari kalangan anak-anak sampai yang sudah emak-emak pun menggunakan media sosial. Dampak penggunaan media sosial dalam kehidupan pun terkadang lupuk dari perhatian kita.
Media sosial itu ibarat pisau bermata dua, kalau dipergunakan dengan baik dan hati-hati akan mendatangkan manfaat tapi kalau kita pergunakan untuk menebar keburukan berupa berita hoax maka nantinya akan mencelakakan diri kita sendiri.
Saya masih ingat betul saat masih duduk dibangku SMP, media sosial yang paling populer itu adalah Facebook, Youtube dan Twitter. Itupun mainnya diwarnet, mungkin saat ini warnet sudah susah yah untuk ditemukan.
Kemarin sempat jalan-jalan kerumah teman, ada 2 warnet yang dulu sering saya tempati untuk main Facebook dan ngerjain tugas, sekarang sudah digantikan oleh toko-toko smartphone. Pergeseran hal yang seperti ini tentu dipengaruhi perkembangan zaman, dan tidak bisa kita cegah.
Dengan seiring kecanggihan smartphone berbagai aplikasi mulai muncul, seperti Instagram, WhatsApp, Tiktok dan berbagai aplikasi media sosial lainnya. Tapi ada juga aplikasi yang tergerus persaingan seperti BBM yang sudah tidak ada lagi. Mungkin seperti itulah hukum rimba yang berlaku.
Namun melihat kondisi saat ini yang semakin parah, bahkan anak yang masih SD sudah punya akun media sosial, Buat apa coba?. Nikmati saja masih kecilnya dulu, main layangan, main gasing, main peta umpet, banyak hal yang tidak akan pernah terbayarkan dengan smartphone.
Karena jujur saja itu semua yang nantinya dirindukan ketika udah dewasa, itu yang saya alami sekarang. Jadi buat emak-emak yang punya anak dibawah umur, jangan dulu lah diberi smartphone biar mereka punya masa kecil yang menyenangkan.
Ada beberapa point yang akan saya sampaikan terkait dampak penggunaan media sosial
1. Kurang Bersosialisasi
Pernah nggak? kalau kalian lagi ngumpul bareng teman banyak tapi serasa sepi. Semua pada sibuk dengan komunikasi mereka dimedia sosial. Seakan dunia maya lebih berarti daripada dunia nyata. Esensi dari hidup bersosialisasi itu sudah berubah, nggak perlu lagi bertemu langsung, cukup melalui sosial media.
2. Boros
Dengan banyaknya aplikasi media sosial yang ada dismartphone itu berdampak terhadap jumlah pengeluaran kita. Apalagi jika di media sosial lebih sering nonton video, tunggu saja kuota data anda akan habis dalam waktu yang tidak tepat.
3. Waktu Terbuang Percuma
Berapa lama waktu kita terbuang percuma saat asyik dengan media sosial. Berjam-jam waktu yang kita habiskan bermain media sosial itu nggak terasa loh. Padahal kita dapat menggunakan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat, seperti membantu orang tua, membaca buku. Itu jauh lebih bermanfaat lah daripada seharian main media sosial.
4. Banyak Berita Hoax
Salah satu kelemahan warga indonesia itu terlalu gampang percaya sama berita hoax. Akhirnya apa banyak oknum-oknum yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan berita Hoax. Kurangnya literasi membaca dan menyaring informasi yang didapatkan menambah kebodohan kita dalam menggunakan media sosial.
Cobalah berita yang ada ditelusuri dulu, apakah benar atau tidak berita tersebut, jangan langsung percaya kemudian dishare. Akibatnya apa?, kita juga terlibat dalam penyebaran berita hoax.
5. Terlalu Banyak Konten Dewasa
Hampir semua dimedia sosial itu menayangkan video-video yang mengandung konten dewasa. Bagi anak-anak yang belum cukup umur melihat hal-hal yang seperti itu, maka akan mempengaruhi psikologi mereka untuk selalu ingin melihat.
Tentu hal ini akan berdampak buruk pada mereka nantinya. Dan kita pun tidak bisa untuk mencegah konten tersebut ada dimedia sosial, yang perlu kita lakukan adalah lebih bijak dalam memilah tayangan media sosial.
Tidak ada larangan menggunakan media sosial, tapi pergunakanlah sesuai porsinya. Jangan menghilangkan esensi dari hidup bersosialisasi, karena ada banyak hal yang tidak akan kita dapatkan ketika bersosialisasi langsung dengan lingkungan sekitar dibandingkan sibuk dimedia sosial.
Perasaan bahagia ketika nongkrong dengan teman sambil ditemani dengan kopi, membahas tentang kelucuan hidup ini, tidak akan pernah terbayarkan dengan grup-grup yang penuh dengan sticker yang tidak mewakili perasaan yang kita alami.
Jika hidup hanya sekedar hidup, ikan dilaut pun hidup.
Mungkin itu sedikit celoteh dari saya, semoga ada manfaatnya. Kalaupun tidak ada yah semoga kalian bisa ikut merasakan apa yang saya rasakan. Terima kasih...